Panduan Stroke

Pendampingan Keluarga Dalam Merawat Penderita Stroke

Kesehatan Anda Begitu Berharga

Sekilas Tentang Stroke

Stroke adalah kondisi medis yang bisa terjadi kepada siapa saja dan kapan saja. Dimana di Indonesia sendiri stroke menjadi salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian. Dengan fakta tersebut, rasanya deteksi dan tindakan dini sangat dibutuhkan untuk meminimalisir kerusakan dan memulihkan kualitas hidup, salah satunya dengan mengikuti terapi.

Terapi Online Bersama Panduan Stroke

Panduan Stroke adalah sebuah platform inovatif yang menghadirkan layanan bimbingan terapis stroke yang dilakukan secara online. Portal ini dirancang khusus untuk memberikan panduan bagi keluarga yang merawat penderita stroke.

Panduan Stroke dirancang untuk memberikan informasi bermanfaat, saran praktis, dan dukungan emosional dalam perjalanan merawat penderita stroke. Kami menawarkan layanan melalui tutorial interaktif di YouTube dan sesi konsultasi online yang dapat diakses dengan mudah.

Apa Manfaat Rehabilitasi Stroke?

Mencegah serangan stroke berulang.

Rehabilitasi stroke membantu dalam mengidentifikasi faktor risiko dan menerapkan langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi kemungkinan serangan stroke berulang.

Keluarga mampu melakukan perawatan penderita stroke sesuai teori.

Dengan program ini, keluarga dapat memberikan perawatan yang sesuai, mendukung pemulihan, dan menciptakan lingkungan yang aman bagi penderita.

Mencegah kekakuan dan kelumpuhan otot.

Latihan fisik yang terarah dan terstruktur dalam program rehabilitasi membantu mencegah atau mengurangi kekakuan dan kelumpuhan otot.

Mencegah luka tekan

Program rehabilitasi memberikan perhatian khusus pada manajemen postur, perpindahan, dan perawatan kulit untuk mencegah terjadinya luka tekan.

Mencegah dan deteksi dini komplikasi stroke.

Program rehabilitasi menyediakan pemantauan yang cermat terhadap kemungkinan komplikasi pasca-stroke.

Meningkatkan kualitas hidup penderita dan keluarga.

Rehabilitasi stroke dapat meningkatkan kualitas hidup penderita dan keluarganya dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Mengapa Memilih Panduan Stroke?

Panduan Praktis

Panduan Stroke dikemas dengan sangat praktis melalui YouTube yang dapat diakses dengan mudah secara online. Tentu saja ini memudahkan siapa saja yang akan mengaksesnya.

Informasi Lengkap

Informasi lengkap tersedia melalui Panduan Stroke. Mulai dari pengenalan stroke, gejala yang perlu diwaspadai, hingga strategi perawatan yang efektif tersedia di platform kami.

Pembaruan Terkini

Mendapatkan akses informasi terbaru tentang perawatan stroke dan strategi rehabilitasi.

Jika Anda membutuhkan panduan lengkap terkait prosedur perawatan penderita stroke, silahkan klik tombol di bawah ini.
Prosedur Perawatan Penderita Stroke
Manajemen Transfer / Bed Positioning
Pelaksanaan
1. Memindahkan penderita dari tempat tidur ke kursi roda.
  • a) Diasumsikan penderita stroke dapat menggunakan satu kakinya, apabila tidak dapat menggunakan satu kakinya maka pendamping harus mengangkat.
  • b) Posisi duduk, pindahkan penderita stroke dalam posisi yang sama dengan kursi roda.
  • c) Biarkan penderita stroke duduk beberapa saat, mungkin penderita stroke merasa pusing setelah berpindah tempat.
  • d) Letakkan salah satu lengan anda dibawah bahu penderita stroke, satu dibelakang lutut penderita stroke, tekuk lutut anda.
  • e) Mengayunkan kaki penderita stroke ketepi tempat tidur.
  • f) Pindahkan penderita stroke ke tepi tempat tidur dan turunkan tempat tidur sehingga kaki penderita stroke menyentuh tanah.
  • g) Jika anda mempunyai gait belt, maka gunakanlah untuk penderita stroke karena dapat membantu pendamping ketika memindahkan penderita stroke.
  • h) Pada saat memindahkan penderita stroke, penderita stroke dapat berpegangan pada pendamping atau pada kursi roda.
  • i) Berdiri sedekat mungkin dengan penderita stroke, mencapai dada penderita stroke dan letakkan tangan anda dibelakang penderita stroke atau menggunakan gait belt.
  • j) Lutut penderita stroke berada diantara kaki pendamping.
  • k) Hitung sampai dengan 3 sambil mengangkat, pada saat yang sama penderita stroke seharusnya meletakkan tangannya pada sisi bed dan mendorong badannya dengan kedua tangan (jika penderita stroke mampu).
  • l) Penderita stroke menopang badannya dengan menggunakan kaki pada saat berpindah tempat.
  • m) Putar badan sesuai poros menuju kursi roda, pindahkan kaki pendamping sehingga punggung sejajar dengan panggul.
  • n) Ketika kaki penderita stroke menyentuh kursi roda, tekuk lutut Anda untuk menurunkan penderita stroke ke kursi. Pada saat yang sama mintalah penderita stroke untuk meraih sandaran tangan kursi roda.
  • o) Jika penderita stroke akan terjatuh ketika berpindah tempat, turunkan penderita stroke pada daerah yang paling dekat dengan permukaan yang datar, sepertibed, kursi atau lantai.
2. Memindahkan penderita dari kursi ke tempat tidur
  • a) Tempatkan kursi sejajar dengan bed, jika memungkinkan letakkan sandaran tangan terdekat ke tempat tidur.
  • b) Bediri didekat penderita stroke, menghadap kearah yang sama dengan penderita stroke dengan kaki pendamping menghadap kearah yang sama dengan penderita stroke. Kaki pendamping dipisahkan dengan salah satu kaki maju kedepan. Pastikan bahwa kaki penderita stroke siap untuk berdiri.
  • c) Tekuk lutut pendamping dan menempatkan satu tangan pendamping di pinggul penderita stroke. Tangan pendamping yang lain memegang tangan penderita stroke yang terdekat dengan pendamping.
  • d) Mintalah penderita stroke untuk menopang tubuhnya kedepan dan bersama- sama bergerak maju dan berdiri.
  • e) Sekali penderita stroke berdiri tegak mintalah penderita stroke untuk bergerak bersamaan dengan pendamping dan bersama-sama menghadap dan mendekat ketempat tidur.
  • f) Tekuk lutut anda dan bantu penderita stroke duduk di bed
Prosedur Perawatan Penderita Stroke
Range Of Motion (ROM)
Pelaksanaan
1. Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan
  1. Atur Posisi lengan penderita stroke dengan menjauhi sisi tubuh dan siku menekuk dengan lengan.
  2. Pegang tangan penderita stroke dengan satu tangan dan tangan yang lain memegang pergelangan tangan penderita stroke.
  3. Tekuk tangan penderita stroke ke depan sejauh mungkin
  4.  Catat perubahan yang terjadi
2. Fleksi dan Ekstensi Siku
  1. Atur posisi lengan penderita stroke dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak tangan mengarah ke tubuhnya.
  2. Letakkan tangan di atas siku penderita stroke dan pegang tangannya dengan tangan yang lainnya.
  3. Tekuk siku penderita stroke sehingga tangannya mendekat bahu.
  4. Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.
  5. Catat perubahan yang terjadi.
3. Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah
  1. Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh penderita stroke dengan siku menekuk.
  2. Letakkan satu tangan pendamping pada pergelangan penderita stroke dan pegang tangan penderita stroke dengan tangan lainnya.
  3. Putar lengan bawah penderita stroke sehingga telapaknya menjauhinya.
  4. Kembalikan ke posisi semula.
  5. Putar lengan bawah penderita stroke sehingga telapak tangannya menghadap kearahnya.
  6. Kembalikan ke posisi semula
  7. Catat perubahan yang terjadi.
4. Pronasi Fleksi Bahu
  1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
  2. Atur posisi tangan penderita stroke disisi tubuhnya
  3. Letakkan satu tangan pendamping di atas siku penderita stroke dan pegang tangan penderita stroke dengan tangan lainnya.
  4. Angkat lengan penderita stroke pada posisi semula
  5. Catat perubahan yang terjadi.
5. Abduksi dan Adduksi Lengan
  1. Atur posisi lengan penderita stroke disamping badannya.
  2. Letakkan satu tangan pendamping diatas siku penderita stroke dan pegang tangan penderita stroke dengan tangan lainnya.
  3. Gerakkan lengan penderita stroke menjauh dari tubuhnya ke arah pendamping.
  4. Kembalikan ke posisi semula.
  5. Catat perubahan yang terjadi.
6. Rotasi Bahu
  1. Atur posisi lengan penderita stroke menjauhi dengan siku menekuk.
  2. Letakkan satu tangan perawat di lengan atas penderita stroke dekat siku dan pegang tangan penderita stroke dengan tangan yang lain.
  3. Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh tempat tidur, telapak tangan menghadap ke bawah.
  4. Kembalikan lengan ke posisi semula.
  5. Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat tidur, telapak tangan menghadap keatas.
  6. Kembalikan lengan ke posisi semula.
  7. Catat perubahan yang terjadi.
7. Fleksi dan Ekstensi Jari-Jari Kaki
  1. Pegang jari jari kaki penderita stroke dengan satu tangan sementara tangan lain memegang kaki.
  2. Bengkokkan (tekuk) jari jari kaki ke bawah.
  3. Luruskan jari jari kemudian dorong kebelakang.
  4. Kembalikan ke posisi semula.
  5. Catat perubahan yang terjadi.
8. Infersi dan Efersi Jari Kaki
  1. Pegang separuh bagian atas kaki penderita stroke dengan satu jari dan pegang pergelangan kaki dengan tangan satunya.
  2. Putar kaki kedalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki lainnya.
  3. Kembalikan ke posisi semula.
  4. Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang lain.
  5. Kembalikan ke posisi semula.
  6. Catat perubahan yang terjadi.
9. Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Kaki
  1. Letakkan satu tangan pendamping pada telapak kaki penderita stroke dan satu tangan yang lain diatas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rileks.
  2. Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari jari kaki kearah dada penderita stroke.
  3. Kembalikan ke posisi semula.
  4. Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada penderita stroke.
  5. Catat perubahan yang terjadi.
10. Fleksi dan Ekstensi Lutut
Fleksi lutut :
  1. Letakkan satu tangan dibawah lutut penderita stroke dan pegang tumit penderita stroke dengan tangan yang lain.
  2. Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.
  3. Lanjutkan menekuk lutut kearah dada sejauh mungkin.
Ekstensi lutut :
  1. Kebawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki ke atas.
  2. Kembalikan ke posisi semula.
  3. Catat perubahan yang terjadi.
11. Rotasi Pangkal Paha
  1. Letakkan satu tangan pendamping pada pergelangan kaki dan satu tangan yang lain di atas lutut.
  2. Putar kaki menjauhi pendamping.
  3. Putar kaki ke arah pendamping.
  4. Kembalikan ke posisi semula.
  5. Catat perubahan yang terjadi.
12. Abduksi dan Adduksi Pangkal Paha
  1. Letakkan satu tangan pendamping di bawah lutut penderita stroke dan satu tangan pada tumit.
  2. Jaga posisi kaki penderita stroke lurus, angkat kaki kurang lebih 8cm dari tempat tidur,gerakkan kaki menjauhi badan penderita stroke.
  3. Gerakkan kaki mendekati badan penderita stroke.
  4. Kembalikan ke posisi semula.
  5. Catat perubahan yang terjadi.
Prosedur Perawatan Penderita Stroke
Manajemen Pencegahan Dekubitus
Pelaksanaan
  1. Pendamping melakukan mobilisasi terlentang, miring kanan dan kiri secara bergantian setiap 2-4 jam dengan posisi miring kira-kira 30 derajat.
  2. Pendamping menyokong daerah lutut dan siku penderita stroke dengan bantal atau busa pada saat berbaring.
  3. Pendamping mempertahankan posisi daerah kepala tidak terlalu tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya pergeseran.
  4. Pendamping menjaga agar kulit penderita stroke terhindar dari lembab.
  5. Pendamping memasang matras khusus (udara/ air) yang dapat mengurangi tekanan pada area permukaan tulang yang menonjol.
Prosedur Perawatan Penderita Stroke
Manajemen ADL (Activity Daily Living)
Penatalaksanaan
1. Memandikan ( bathing )

Memandikan adalah bagian dari perawatan total hygiene. Dibagi menjadi memandikan ditempat tidur secara penuh dan secara parsial.

  • (1) Complete bed bath diperuntukkan untuk penderita stroke dengan ketergantungan total dan diberikan perawatan total. Walaupun dilakukan sepenuhnya oleh pendamping, tetapi hal itu sangat melelahkan untuk penderita stroke. Hal tersebut diakibatkan karena selama perawatan mandi dan perawatan punggung, penderita stroke akan membutuhkan oksigenasi lebih. Pendamping harus memperhatikan kemampuan penderita stroke, termasuk memeriksa tekanan darah sebelum, selama, dan sesudah sebagai data pendukung tingkat toleransi aktivitas penderita stroke.
  • (2) Partial bed bath, adalah memandikan bagian tubuh tertentu diakibatkan rasa ketidaknyamanan atau bau pada bagian yang tidak dibersihkan. Termasuk, membersihkan pada area perineal. Lansia atau penderita stroke dengan ketergantungan penderita stroke disebabkan ketidakmampuan penderita stroke untuk membersihkan seluruh bagian tubuh secara mandiri. Pendamping harus memperhatikan kulit ketika akan memandikan. Misalnya kulit yang sangat kering dan rawan terluka, pendamping dapat memandikan 2 hari sekali atau mandikan hanya bagian yang paling kotor. Alternatif yang lain yaitu dengan memakai sabun yang mengandung banyak moizturizing atau berikan lotion.

Persiapan Alat:

  • Washlap 2
  • Handuk mandi 2
  • Selimut mandi
  • Sabun
  • Toiletry items (deodoran, lotion, bedak, cologne)
  • Baju bersih
  • Ember/ tempat baju kotor
  • Sarung tangan bersih
  • Baskom besar 2
  • Baskom kecil

Tindakan :

  1. Lakukan cuci tangan dan pakai sarung tangan
  2. Kaji toleransi aktivitas penderita stroke, level ketidaknyamanan, kemampuan kognitif, dan fungsi musculoskeletal
  3. Kaji riwayat mandi: frekuensi dan waktu mandi per hari, atau faktor lain yang dapat mempengaruhi mandi
  4. Tanyakan apakah penderita stroke memiliki masalah pada kulit
  5. Set suhu ruangan dan ventilasi dan tutup semua tirai dan pintu serta jendela.
  6. Tanyakan apakah penderita stroke ingin BAK atau BAB terlebih dahulu dan tawarkan lebih suka pakai handuk madi atau baju mandi.
  7. Set tempat tidur, pastikan penderita stroke nyaman pada posisinya. Dekatkan tubuh penderita stroke dengan pendamping.
  8. Lepas baju bagian atas, tutup dengan handuk mandi. Apabila baju mandi atau handuk mandi tidak ada, kenakan penderita stroke baju bagian atas. Apabila penderita stroke menggunakan IV line, lepas baju bagian yang tidak ada IV lines terlebih dahulu dan hati-hati apabila penderita stroke memiliki gangguan gerakan. Jika baju bagian atas masih digunakan lagi, letakkan di tempat yang aman apabila tidak, letakkan di ember/ tempat baju kotor. Hati-hati jangan sampai baju penderita stroke mengenai baju pendamping.
  9. Isi baskom 2/3 penuh air hangat. Anjurkan penderita stroke untuk mengecek apakah air sudah cukup nyaman untuk penderita stroke. Jika diinginkan, berikan lotion mandi pada air.
  10. Letakkan handuk di bawah kepala penderita stroke. Sedangkan, handuk yang lain tekakkan di dada penderita stroke.
  11. Cuci mata penderita stroke dengan air hangat. Gunakan bagian yang berbeda pada tiap mata. Bersihkan dari dalam keluar. Apabila ada kotoran pada mata, maka bersihkan secara perlahan.
  12. Tanyakan kepada penderita stroke apakah ingin menggunakan sabun muka, jika ya, bersihkan dan bilas hingga bersih. Keringkan dengan baik bagian kening, pipi, hidung, leher dan telinga. (laki-laki kadang menginginkan untuk dicukur jambang).
  13. Buka selimut mandi hingga batas dada, bebaskan area lengan dari selimut mandi. Dahulukan lengan yang paling dekat dengan pendamping. Bersihkan menggunakan sabun dan air. Bersihkan lengan dari jari hingga ketiak penderita stroke. Keringkan dan berikan deodoran atau bedak.
  14. Tinggikan side rail dan pindah pada sisi yang lain, ulangi gerakan 
  15. Cek temperatur air dan ganti apabila perlu
  16. Tutupi dada penderita stroke dengan handuk mandi, dan turunkan selimut mandi penderita stroke hingga umbilicus. Dengan tangan kiri angkat handuk mandi dan tangan kanan usap dada penderita stroke, terutama pada wanita yaitu pada bawah payudara. Saat membersihkan bawah payudara, angkat payudara penderita stroke. Bersihkan dengan sbaun, bilas, dan keringkan.
  17. Letakkan handuk mandi diantara dada dan abdomen (2 handuk jika diperlukan), dan turunkan selimut mandi hingga batas atas pubis.
  18. Dengan satu tangan angkat handuk, bersihkan dengan sabun, terutama pada daerah umbilicus dan abdomen. Bilas dan keringkan.
  19. Tutupi dada dan perut dengan selimut mandi sehingga kaki tidak tertutupi, tetapi pastikan perinium dan kaki yang lain tertutupi.
  20. Anjurkan penderita stroke untuk meninggikan lutut dan letakkan handuk di bawah lutut. Letakkan baskom dan handuk di atas tempat tidur penderita stroke. Letakkan telapak kaki penderita stroke pada baskom kecil tersebut dan cuci serta keringkan. Setelah itu bersihkan dari pergelangan kaki hingga lutut dan dilanjutkan sampai paha. Bersihkan menggunakan sabun, bilas, dan keringkan. (Apabila kuku panjang, potong. Jika kulit kering, berikan lotion).
  21. Angkat side rail penderita stroke dan pindah pada sisi lain untuk membersihkan kaki. Ulangi step (23).
  22. Turunkan side rail, anjurkan penderita stroke untuk posisi side lying, letakkan handuk di sepanjang badan bagian depan.
  23. Bersihkan dengan sabun bagian leher hingga pantat. Berikan perhatian spesial pada bagian pantat dan anal. Ganti air.
  24. Anjurkan penderita stroke untuk side lying atau supine. Tuutpi dada dan extremitas bagian atas dengan handuk dan extremitas bagian bawah dengan selimut mandi. Buka hanya bagian genetalia.
  25. Berikan perawatan perineal.
  26. Pakaikan baju bersih pada penderita stroke. Jika ada gangguan pada extremitas, dahulukan extremitas yang mengalami gangguan
    1) Sisir rambut penderita stroke. Wanita terkadang menginginkan sedikit make up.
    2) Berikan posisi yang nyaman untuk penderita stroke.
  27. Bereskan alat
  28. Evaluasi hasil kegiatan
  29. Berikan reinforcement positif
  30. Akhiri kegiatan
  31. Cuci tangan
2. Mencuci rambut ( shampoing )

Persiapan Alat:

  • Sisir
  • Bengkok
  • Tissue
  • Larutan Lisol
  • Kassa dan kapas
  • Handuk besar 2 buah
  • Handuk kecil 1 buah
  • Air Hangat
  • Ember atau baskom
  • Shampoo
  • Perlak atau alas plastik
  • Teko tempat air atau gayung
  • Sarung tangan

Tindakan:

  1. Lakukan cuci tangan
  2. Menutup pintu dan sampiran
  3. Menyiapkan penderita stroke: menutup dengan selimut mandi
  4. Mengatur posisi penderita stroke secara diagonal menyilang tempat tidur atau kepala dan bahu di sisi tempat tidur.
  5. Mengangkat bantal dari kepala penderita stroke
  6. Meletakkan perlak dan handuk di bawah kepala penderita stroke
  7. Meletakkan handuk gulung dibawah leher penderita stroke
  8. Meletakkan baskom atau ember di lantai (di bawah ujung perlak gulung)
  9. Memastikan ujung perlak gulung menyentuh baskom atau ember
  10. Menyediakan handuk kecil untuk mengelap muka penderita stroke
  11. Menutup mata penderita stroke dengan kassa lembab dan telinga penderita stroke dengan kapas
  12. Gunakan sarung tangan jika penderita stroke mempunyai luka atau kutu
  13. Sikat dan sisir rambut penderita stroke terlebih dahulu
  14. Memeriksa kembali air yang digunakan, bila perlu ditambah air panas. Air yang digunakan biasanya bersuhu 40,50C untuk dewasa dan anak-anak agar terasa nyaman dan tidak mencederai kulit kepala.
  15. Menuangkan air pelan–pelan mulai dari pangkal sampai keseluruh rambut
  16. Memberi shampoo sampai keseluruh rambut
  17. Memijit kulit kepala dan menggosok sampai berbusa
  18. Memutar kepala pada sisi yang lain agar semua kulit kepala bersih dan menambah air bila memungkinkan
  19. Mengusap rambut agar busa keluar dan dialirkan melalui perlak ke dalam ember
  20. Menuangkan air hangat secukupnya di atas rambut untuk membilas rambut dan kulit kepala
  21. Menggesek rambut diantara jari – jari untuk memastikan bahwa rambut benar – benar bersih
  22. Memperhatikan kelelahan penderita stroke
  23. Mengulangi pemberian shampoo bila perlu dan jika penderita stroke masih mampu
  24. Membilas rambut
  25. Mengeringkan rambut
  26. Mengeringkan telinga, leher dan muka penderita stroke dengan handuk
  27. Membungkus kepala dengan handuk
  28. Mengambil handuk dari bahu jika basah atau lembab dan menggantinya dengan yang kering
  29. Mengangkat peralatan, dibawa keluar kamar
  30. Membantu penderita stroke duduk jika memungkinkan
  31. Menggosok masing–masing bagian rambut, dengan menggunakan handuk, jika ada
  32. Dikeringkan menggunakan pengering/ hair dryer
  33. Menyisir rambut sesuai kemauan penderita stroke
  34. Membentangkan handuk di bawah kepala penderita stroke kemudian dimiringkan
  35. Membagi rambut menjadi dua bagian
  36. Menyisir rambut mulai ujung sampai ke pangkal
  37. Setelah menyisir, sisir dibersihkan dengan kertas tissue, kemudian dimasukan ke bengkok yang berisi larutan lisol dan memasukkan tissue ke bengkok kosong
  38. Mengangkat handuk di bawah kepala penderita stroke dan merapikan penderita stroke
  39. Bereskan alat
  40. Evaluasi hasil kegiatan
  41. Berikan reinforcement positif
  42. Akhiri kegiatan
  43. Cuci tangan
3. Makan dan Minum

Hal-hal yang perlu diperhatikan

  1. Jika penderita stroke mendapatkan jumlah kalori yang telah ditetapkan oleh konselor gizi, maka catat intake yang dihabiskan.
  2. Pada penderita stroke yang menerima suplemen oral tambahan (misalnya Ensure, Isocal, dan lainlain), catat kapan pemberian makanan (misalnya, antara waktu makan atau bersamaan dengan makanan inti), jumlah yang harus dikonsumsi dan kemampuan toleransi penderita stroke terhadap suplemen yang diberikan (misalnya apakah suplemen tersebut disukai atautidak, adanya mual dan muntahsesudah mengonsumsi sulemen tersebut). Jangan lupa untuk mengevaluasi keefektifan dari suplemen yang diberikan.
  3. Pada penderita stroke dengan kondisi tertentu, seperti penderita stroke dengan dekubitus,,pemasangan traksi atau post pembedahan dengan anestesi spinal, hindari memberikan makan dengan kepala elevasi (seperti posisi semi fowler) karena akan mengakibatkan penekanan yang lebih besar pada area tubuh posterior. Akan lebih baik menggunakan posisi supine (mendatar).

Pemenuhan nutrisi pada penderita stroke dapat melalui 2 cara:

  • a) Pemberian makan/minum dengan alat (Naso Gastric Tube/NGT) NGT (Naso Gastric Tube) yaitu alat yang digunakan untuk memasukkan makanan nutrisi cair dengan selang plastik yang dipasang melalui hidung sampai lambung. Sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada seseorang yang tidak mampu mengonsumsi makanan, cairan, dan obat-obatan secara oral.

Tindakan:

  1. Pakai sarung tangan bersih
  2. Posisikan penderita stroke dengan nyaman
  3. Lakukan penarikan residu cairan lambung untuk mengetahui masih tepat tidaknya NGT terpasang dan mengetahui kosong tidaknya lambung
  4. Pasang serbet/celemek diatas dada penderita stroke, klem pangkal NGT dan lepaskan sambungan NGT dan spuit 50cc. Lepas pluger spuit 50cc. Sambungkan kembali NGT dan spuit tanpa plugernya.
  5. Masukkan air matang sebanyak 30-40cc pada NGT
  6. Masukkan diit cairan pada spuit dan lakukan klem secara manual pada NGT. Posisikan spuit lebih tinggi daripada lambung untuk memudahkan gaya gravitasi dan buka klem pada NGT agar diit dapat mengalir.
  7. Masukkan obat oral yang sudah dihaluskan dan diiencerkan pada spuit (jika diperlukan).
  8. Bilas dengan menggunakan 30-50 cc (secukupnya) air matang.
  9. Ketika spuit sudah menunjukkan kosong, klem NGT secara manual. Lanjutkan NGT dengan menggunakan spuit 50cc yang sudah terpasang plugernya.
  10. Posisikan penderita stroke dengan nyaman dan rapikan alat.
  11. Lepaskan sarung tangan dan lakukan cuci tangan
  • b) Pemberian makan/minum tanpa alat

Tindakan:

  1. Cuci tangan
  2. Bawa makanan menggunakan baki
  3. Serbet dibentangkan dibawah penderita stroke
  4. Pendamping duduk dengan posisi yang memudahkan pekerjaan.
  5. Penderita stroke ditawari minum (bila perlu menggunakan sedotan)
  6. Suapkan makanan sedikit demi sedikit (jika makanan ada ang berukuran besar, potong menjadi bagian kecil)
  7. Perhatikan apakah makanan sudah ditelan habis oleh penderita stroke sebelum menyuapkan makanan berikutnya.
  8. Setelah memberikan makanan, penderita stroke diberikan minum, dilanjutkan dengan pemeberian obat oral apabila ada.
  9. Mulut penderita stroke dan sekeitarnya dibersihkan dengan tissue.
  10. Merapikan alat
  11. Mencuci tangan
Hubungi Kami
Temukan panduan lengkap untuk merawat penderita stroke dan tingkatkan kualitas hidup mereka dengan terapis interaktif dan konsultasi online dari Panduan Stroke.

Jangan biarkan stroke menghentikan langkah keluarga dan kerabat terdekat, hubungi kami sekarang juga untuk informasi lebih lanjutnya!